BAB 3 Melestarikan Lingkungan

 

A.     Qs. Ar-Rum : 41-42


 

41. Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena  perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).

42. Katakanlah : “ Adakanlah perjalanan di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang terdahulu. Kebanyakan dari mereka itu adalah orang-orang yang mempersekutukan (Allah).”

Isi Kandungan Ayat

Sebelum ayat 41 di atas Allah telah menerangkan mengenai kekuasaan dan kebesaran Allah, serta ciptaan-ciptaan-Nya. Dia-lah dzat yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Manusia di suruh berdo’a kepada-Nya dengan cara yang baik dan sungguh-sungguh disertai dengan usaha nyata dan baik (saleh). Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan atau menimbulkan bencana. Dua ayat di atas menerangkan tentang akibat dari perbuatan manusia, perbuatan baik dan buruk.

Ayat 41, menjelaskan bahwa di dunia ini telah nyata terjadi berbagai kerusakan atau bencana baik di darat maupun di laut. Kerusakan dan bencana itu adalah akibat dari perbuatan manusia itu sendiri. Penyebabnya ada beberapa kemungkinan seperti karena kemusyrikan, keingkaran, kemunafikan, dan kesesatan fikiran manusia. Mereka tidak mentaati perintah dan larangan Allah yang disampaikan oleh para Rasul-Nya.

Kerusakan atau bencana akibat perbuatan buruk manusia itu bermacam-macam. Dalam Al-Qur’an telah banyak diterangkan agar menjadi pelajaran bagi umat manusia. Dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kita juga amat banyak kerusakan yang di buat oleh umat manusia dan akibat peristiwa alam dari eksploitasi yang tidak memperhatikan ekosistem, antara lain: penggundulan hutan, membuat pemukiman dam industry di sawah-sawah dan lading-ladang, pengerusakan lingkungan, gedung,tanaman, hewan, perkelahian, peperangan dan lain-lain.

Adapun gangguan akibat peristiwa alam yaitu : banjir, erosi dan tanah longsor, angin topan dan lain-lain.

Akibat perbuatan buruk manusia yang menimbulkan kerusakan atau bencana itu, maka manusia sendirilah yang merasakan penderitaan, kesengsaraan dan kerugiannya meskipun diantara mereka ada yang menjadi korban karena tidak ikut melakukannya. Guna mencegah timbulnya kerusakan atau bencana makamanusia harus kembali ke jalan yang benar, mentaati perintah Allah dan Rasul-Nya, peraturan perundang-undangan Negara yang berlaku, mendorong berbuat baik, dan mencegah perbuatan jahat, melakukan perbuatan baik lainnya.

Selanjutnya dalam ayat 42 Allah memerintahkan kepada manusia supaya mengadakan perjalanan di muka bumi untuk memperhatikan dan mengambil pelajaran dari tingkah laku dan perbuatan orang-orang dahulu.

Dari perjalanan atau study itu dapat diketahui berbagai peninggalan umat terdahulu. Diantara mereka itu ada yang memperoleh kejayaan dan ada pula yang menderita kerugian, penderitaan, kesengsaraan akibat kerusakan atau bencana yang menimpa mereka. Ada yang beriman  dan taat beribadah kepada Allah, dan adapula yang kafir, munafik dan fasik, orang-orang yang ditimpa bencana  itu kebanyakan orang-orang musyrik dan sesat.

B.      Qs. Al- A’rof : 56-58




Surah Al a'raf ayat 56

وَلَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِ بَعْدَ اِصْلَاحِهَا وَادْعُوْهُ خَوْفًا وَّطَمَعًاۗ اِنَّ رَحْمَتَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِيْنَ

Latin ayat

wa laa tufsiduu fil ardhii ba'da ishlaaḥihaa wad'ụhu khaufaw wa Thama'aa, inna rahmatallaahi qariibum minal muhsiniin

Terjemahan ayat

Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di bumi setelah (diciptakan) dengan baik. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut dan penuh harap. Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.

Surah Al a'raf ayat 57

وَهُوَ الَّذِيْ يُرْسِلُ الرِّيٰحَ بُشْرًاۢ بَيْنَ يَدَيْ رَحْمَتِهٖۗ حَتّٰٓى اِذَآ اَقَلَّتْ سَحَابًا ثِقَالًا سُقْنٰهُ لِبَلَدٍ مَّيِّتٍ فَاَنْزَلْنَا بِهِ الْمَاۤءَ فَاَخْرَجْنَا بِهٖ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِۗ كَذٰلِكَ نُخْرِجُ الْمَوْتٰى لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

Latin ayat

wa huwalladzii yursilur riyaahha busyram baina yadai rahmatih, hattaa idzaa aqallat saḥaaban ṡiqaalan suqnaahu libaladim mayyitin fa anzalnaa bihil maa`a fa akhrajnaa bihaa ming kullist stamaraat, kadzaalika nukhrijul mautaa la'allakum taaaakkaruun

Terjemahan ayat

Dialah yang meniupkan angin sebagai pembawa kabar gembira, mendahului kedatangan rahmat-Nya (hujan), sehingga apabila angin itu membawa awan mendung, Kami halau ke suatu daerah yang tandus, lalu Kami turunkan hujan di daerah itu. Kemudian Kami tumbuhkan dengan hujan itu berbagai macam buah-buahan. Seperti itulah Kami membangkitkan orang yang telah mati, mudah-mudahan kamu mengambil pelajaran.

Surah Al a'raf ayat 58

وَالْبَلَدُ الطَّيِّبُ يَخْرُجُ نَبَاتُهٗ بِاِذْنِ رَبِّهٖۚ وَالَّذِيْ خَبُثَ لَا يَخْرُجُ اِلَّا نَكِدًاۗ كَذٰلِكَ نُصَرِّفُ الْاٰيٰتِ لِقَوْمٍ يَّشْكُرُوْنَ

Latin ayat

wal baladuth thayyibu yakhruju nabaatuhuu bi`idzni rabbih, walladzii khabuṡa laa yakhruju illaa nakidaa, kadzaalika nusharriful aayaati liqaumiy yasykurụn

Teremahan ayat

Dan tanah yang baik, tanaman-tanamannya tumbuh subur dengan izin Tuhan; dan tanah yang buruk, tanaman-tanamannya yang tumbuh merana. Demikianlah Kami menjelaskan berulang-ulang tanda-tanda (kebesaran Kami) bagi orang-orang yang bersyukur.

C.      Qs. Shad : 27



Terjemah Indonesia

 

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka.

 

Indonesian - Tafsir ibn Kathir

 

Allah Swt. menceritakan bahwa tidak sekali-kali Dia menciptakan makhluk-Nya dengan main-main, melainkan Dia ciptakan mereka supaya mereka menyembah-Nya dan mengesakan-Nya. Kemudian Allah akan menghimpun mereka di hari perhimpunan, maka Dia akan memberi pahala kepada orang yang taat dan mengazab orang yang kafir. Karena itulah, disebutkan oleh firman-Nya:

 

Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya secara sia-sia. Yang demikian itu adalah anggapan orang-orang kafir. (Shaad:27)

 

Yakni orang-orang yang tidak percaya kepada hari berbangkit dan tidak pula kepada hari kembali, melainkan hanya percaya kepada kehidupan di dunia ini saja.

 

maka celakalah orang-orang kafir itu karena mereka akan masuk neraka. (Shaad:27)

 

Maksudnya, celakalah mereka di hari mereka kembali saat mereka dibangkitkan karena akan memasuki neraka yang telah disediakan buat mereka.



Komentar