Assalamualaikum
semuanya
Tulisan
kali ini merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya ini, telat upload karena
pusing banget nyari file fotonya.hehe. Tulisan ini masih menceritakan ke 12 murid saya pada tahun
pelajaran 2017/2018. Berikut nama-nama beserta kesanku selama menjalani proses
KBM bersama mereka:
1. Muhamad Razaq Akbar
Anak
ini usianya masih sangat kecil untuk seukuran anak kelas tiga, sehingga anak
ini ketika dikelas masih belum mandiri, tapi pengetahuan umumnya boleh dibilang
oke bgt lah dibanding anak yang lainnya. Tapi ketika anak ini meminta izin
untuk buang air kecil, berarti anak ini memberi sinyal bahwa tugas yang saya
berikan tidak bisa dia kerjakan hehe.(kabur dia)
2. Muhammad
Fachri Maulidi
Anak
laki-laki satu-satunya yang montok badannya ini sepertinya mengalami disgrafia
mungkin karena kurangnya perhatian dan pendampingan dari mamahnya ketika
belajar di rumah. Karena mamahnya kerja di pabrik sehingga ketika ada lembur
berangkat pagi pulang malam. Kehadiran ayah dan kakanya pun pasti perhatiannya
berbeda tidak seperti perhatian seorang ibu.
Kenapa
saya bilang disgrafia, itu karena ketika
tulisannya dibandingkan dengan tulisan adiknya yang duduk di kelas 2
lebih bagus adiknya.
Karena
kemampuanku terbatas, jadi aku tidak bisa memberikan treatmen banyak pada anak
ini. Dalam pemahamannya anak ini sudah bagus. Hanya dalam masalah baca tulis
saja yang masih bermasalah.
3. Nafisha
Syahriatul Romdon
Menurutku
anak ini cantik sekali, dan termasuk anak-anak yang tidak terlalu butuh
perhatian dan pendmpingan dari saya. Jadi ketika saya menjelaskan dan
memberikan tugas, anak ini termasuk anak yang sudah bisa mandiri.
4. Nazma
Awalia Nur Hasanah
Rasanya
aku sangat bersalah karena tabungan perhatianku pada anak ini masih kurang
cukup, sehingga minat belajarnya di sekolah sangatlah rendah, hampir sama
seperti Razaq, anak ini usianya belum cukup untuk ukuran anak kelas tiga,
ditambah kemampuan baca tulisnya yang belum lancar membuat anak ini sulit
memahami hpelajaran.
5. Prita
Bidari Ansori
Anak
manis yag satu ini sangatlah shalehah, ketika bermain bersama temannya setahuku
dan berdasarkan pernyataan dari teman-temannya, dia tidak pernah menyinggung
perasaan temannya. Sejujurnya diantara semua anak-anak kelas tiga, hanya anak
inilah yang sangat aku sukai karena dia begitu baik dan sopan, sayangnya pada
akhir pebruari kemarin orangtuanya memutuskan anak ini untuk pindah sekolah ke
SD, betapa sedihnya hari itu. Bukan hanya saya, bahkan teman-teman sekelaspun
merasa sangat kehilangan, bahkan anak-anak perempuan selalu bertukar surat
dengan Prita agar tidak merasa kehilangan.
6. Rizki
Maulidi
Kiki nama panggilan anak ini, dibandingkan anak yang lain meskipun sering ngobrol tapi dalam mengerjakan tugas dia paling pertama selesai dibandingkan anak laki-laki yang lainnya. Tapi terkadang, karena terlalu cepat sehingga kurang teliti. Anaknya flat tanpa ekspresi, mau seneng atau sedih ekspresinya biasa saja. Ada-ada aja kamu nak.hehe
7. Salwa
Nazlaul Bilqis
Ketika
awal tahun pelajaran, aku sangat kaget ketika mengetahui cara belajar anak ini.
Karena anaknya manja, harus terus dirangkul agar terus semangat belajarnya.
8. Siti
Maharani
Anak perempuan yang mungil dan
manis ini tingkat kemandirian dan kedewasaannya sangat berbeda dengan anak yang
lain, pokoknya kalau diberi tugas dia selalu fokus dalam mengerjakannya kecuali
kalau ada yang memang belum dia bisa, diapun akan sesegera mungkin menghampiri
mejaku untuk bertanya atau minta dijelaskan ulang.
9. Siti
Khodijah
“Ageung”
adalah nama panggilannya di kelas, itu karena badannya emang besar dibandingkan
anak-anak yang lain. Satu hal yang membuatku sedih setiap melihat anak ini
yaitu karena mamah kandung anak ini tidak mengenali ageung ini sebagai anaknya,
itu terjadi karena pasca melahirkan si ibu memakan daging domba dan setelah itu
kesadaran jiwanya sedikit berkurang.
Sehingga
anak ini diambil oleh uwa nya untuk diurus dan di didik. Yang membuatku semakin
sedih, ayah kandung anak ini pun kurang perhatiannya pada ageung padahal kalau
dipikir-pikir ayahnya kan jiwanya masih normal, tapi ko tega ya tidak pernah
memberikan kasih sayang ataupun materil kepada anak ini. Bahkan kakak
kandungnya pun yang mengenyam pendidikan di sekolah yang sama tidak mengetahui
bahwa ageung adalah adiknya.
Biaya
hidup, biaya pendidikan semuanya ditanggung oleh uwa nya, untuk saat ini panggilan ke uwanya ageung pun memanggil
dengan panggilan mamah dan bapak.
Kata
mamah asuhnya nama ageung ini nama spesial yang diberikan oleh salah satu ajengan
supaya anak ini diberikan rezeki yang besar dan banyak. aamiin
10. Syailla
Siti Fasiha
Pada
semester awal pembelajaran anak ini sering tidak masuk adapun kalau masuk
sekolah pasti datangnya terlambat. Setelah diselidiki apa penyebab dia tidak
sekolah. Ternyata lagi-lagi karena kurangnya perhatian dari seorang ibu karena
ibunya bekerja di pabrik dan ibunya seorang single parent. Jadi anak ini
tinggal bersama saudara-saudaranya. Sehingga perhatian dari ibu dengan dari
saudara-saudaranya pasti akan berbeda. Tapi setelah aku datangi ke rumahnya dan
diberikan motivasi agar tetap rajin bersekolah, alhamdulillah sekarang sudah
tidak pernah bolos lagi.
Semangat
terus ya nak.
11. Syifa
Fauziah
Anak
ini boleh dibilang asistenku ketika di sekolah, karena aku sering meminta
pertolongannya untuk memberi bimbingan kepada anak yang masih belum mandiri
karena menurutku anak ini cerdas, rajin dan sopan sehingga sangat bisa
diandalkan.
Pastinya
kenapa anak ini begitu awesome ternyata pembiasaan dari orangtuanya ketika di
rumahpun sangat bagus. Terutama mamahnya yang sangat menerapkan kedisiplinan
terhadap anak ini sehingga ketika di rumah sudah terbiasa disiplin maka di
sekolahpun akan sama.
Dari
ke 22 muridku sangat banyak sekali pelajaran yang dapat diambil, slah satunya
tentang perhatian orangtua terhadap anak
yang dapat mempengaruhi kesuskesan belajar anak.
Seringkali
banyak orangtua yang menyalahkan kinerja guru, meskipun memang saya akui
mungkin cara mengajarku belumlah sehebat guru-guru yang lain. Tapi menurutku
waktu belajar di sekolah sangatlah sebentar ditambah perhatian seorang guru
yang harus bisa membagi adil kepada 22 muridnya terkadang ada yang terpenuhi
cukup ada yang kurang. Jadi saran saya jangan hanya mengandalkan waktu belajar
di sekolah, kalau bisa di rumahpun harus tetap belajar, karena ketika di rumah
ibu perhatian ibu hanya terpokus pada anaknya sehingga proses beljar akan mudah
dilakukan oleh anak.
Adakah
saran agar anak-anakku yang memiliki kesulitan belajar bisa tetap mengikuti
proses belajar dengan baik? Boleh bagi-bagi sarannya di kolom komentar.
Komentar
Posting Komentar
Terima kasih telah berkunjung ke blog ini, Ambil yang baiknya dan abaikan yang tidak baiknya :)
Dan silahkan berikan komentar yang baik dan positif ya sebagai bahan perbaikan. :)