Assalamualaikum...
Jum’ah mubarokah ya hari ini
Nah bunda, ibadah shalat
merupakan ibadah yang pertama kali nanti akan di hisab di hari akhir nanti,
kalau ibadah shalatnya baik, maka baik pula amal-amal ibadah yang lainnya.
Namun pada kenyataannya
terkadang shalat kita mungkin masih dikatakan jauh dari kata sempurna, kadang
ketika shalat inget mau masak apa hari ini, atau takut dede bayinya main ke
luar karena gak ada yang ngejagain pas kitanya lagi shalat, bahkan nyari barang
yang lupa nyimpen pun pas shalat langsung suka jadi inget dimana kita nyimpen
barang itu, intinya tidak konsentrasi dalam menghadirkan hati, juga terkadang
tidak tawadhu (tenang) dalam shalat.
Ya memang begitu sih pada
kenyataannya karena kita sebagai manusia adalah tempatnya salah dan lupa.
Tapi bukan berarti kita
harus pasrah begitu aja ya...
Lalu bagaimana solusinya
supaya shalat kita bisa diterima di sisi Allah?
Nah bunda semua pastinya
sudah tau, namun pada postingan kali ini saya hanya sekedar mengingatkan
kembali, hitung-hitung sebagai self reminder dan untuk memotivasi diri sendiri.
Ibadah shalat dibagi menjadi
dua kategori, yaitu shalat wajib dan shalat sunnah.
Untuk shalat wajib pastinya
kita sebagai seorang muslim yang sudah baligh, tak pernah sekalipun
meninggalkan shalat wajib ini yang terdiri dari 5 waktu shalat, yaitu Subuh,
Dzhur, Ashar,Magrib dan juga isya.
Dan untuk shalat sunnahnya
banyak sekali jenisnya ya bunda,tapi berdasarkan
sifatnya shalat sunnah ini ada yang bersifat muakkad (yang dianjurkan oleh Rasulullah)
dan ada juga yang bersifat ghair muakkad (kadang-kadang dikerjakan oleh
Rasullullah dan kadang-kadang tidak dikerjakan).
Nah shalat sunnah yang akan
saya bahas pada kali ini yaitu shalat sunnah Rawatib.Karena shalat sunnah
rawatib ini pelaksanaannya berdekatan dengan shalat wajib / fardlu.
Definisi Shalat Sunnah
Rawatib
Shalat sunnah rawatib adalah
shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat fardu lima waktu, baik yang
dilakukan sebelumnya (Qabliyah) maupun sesudahnya (Ba’diyah).
Jenis-jenis Shalat sunnah
Rawatib.
Shalat sunnah Rawatib
digolongkan menjadi 2 jenis berdasarkan sifatnya, yaitu:
1.
Shalat Sunnah Rawatib Muakkad
Yaitu
shalat sunnah rawatib yang sangat dianjurkan pelaksanaanya oleh Rasulullah SAW.
Shalat
Sunnah Rawatib Muakkad ini ada sepuluh raka’at, yaitu:
ü Dua raka’at sebelum subuh
(Qabliyah Subuh)atau lebih dikenal dengan shalat sunnah fajar. Nah shalat
sunnah ini yang sangat diutamakan oleh Rasulullah SAW sampai akhir hayatnya
ü Dua rakaat sebelum shalat dzuhur
ü Dua rakaat sesudah shalat ashar
ü Dua rakaat sesudah shalat magrib
ü Dua raka’at sesudah shalat isya.
2.
Shalat sunnah rawatib Ghairu Muakkad
Yaitu
shalat sunnah yang tidak dikuatkan (kadang-kadang dikerjakan oleh Rasulullah
dan kadang-kadang juga tidak dikerjakan).
Shalat
sunnah ghairu muakkad ini terdiri dari beberapa macam, yaitu:
ü Empat raka’at sebelum shalat ashar
ü Dua raka’at sebelum shalat magrib
ü Dua rakaat sebelum shalat isya
Hikmah Shalat Sunnah
Shalat sunnah termasuk
amalan yang mesti kita jaga dan rutinkan. Karena diantara keutamaanya, shalat
sunnah akan menutupi kekurangan pada shalat wajib kita.
Adapun hikmah shalat sunnah
antara lain:
1.
Akan menutupi kekurangan pada shalat wajib
2.
Dihapuskan dosa dan ditinggikan derajat
3.
Akan dekat dengan Rasulullah SAW. di surga
4.
Hati akan menjadi tenang dan tentram karena
selalu dekat dengan Allah SWT.
5.
Sebagai tambahan bekal amal di akhirat kelak
6.
Allah akan membangunkan sebuah rumah di surga
bagi orang yang melaksanakan shalat sunnah rawatib 12 raka’at dalam sehari
semalam.
Nah itulah bunda, pemaparan
tentang shalat sunnah rawatib.
Pada pelaksanaannya pun
terkadang kita masih dihinggapi rasa malas, karena terkadang ada anggapan “ah
cuman shalat sunnah dikerjakan dapet pahala kalu gak juga kan gak disiksa
kan??”.
Tapi itu semua tergantung
pada pribadi masing-masing ya.
Saya selalu memotivasi diri
dengan sebuah peruampamaan, misalnya shalat wajib/ shalat fardu itu adalah
makanan pokok ( nasi) dan shalat sunnah rawatib itu sayur mayur / lauk pauknya.
“Masa sih badan kita bisa kuat
dan sehat hanya cukup dengan makan nasi?”
Jadi saya, semangat untuk
melengkapi shalat wajib saya dengan shalat sunnah rawatib karena berarti makan
saya jadi lengkap ada nasi, sayur mayur dan lauk pauknya kalau shalat
rawatibnya dikerjakan. hehe
Masa kita bisa memperhatikan
kelengkapan gizi untuk makanan jasmani tapi dalam hal makanan untuk rohaninya
terabaikan.
Semoga kedepanya kita bisa
menjadi pribadi yang lebih taat lagi dalam hal beribadah kepada Allah SWT.
Aamiiin.
Bahasan yang sangat bagus nih. Sholat memang tiang agama. Semoga kita bisa selalu melaksankanya. Amin
BalasHapusTeteh.. ilmunya dahsyat.. kalo di hindu juga ad smbhyg wajibnya.. intinya tujuan smbhyg itu semata mata buat terus ngingetin kita sma sang pencipta yaa, ngingetin kita kalo kita ibarat debu diantara semua mahluk ciptaannya..
BalasHapusMasya Allah mba.. makasih ilmu nya... mengingatkan kembali untuk mengejar sunnah nya juga.. syukran.
BalasHapusTerimakasih teh Mila, sangat bermanfaat sekali tulisannya, aku sering melalaikan shalat sunnah, padahal banyak sekali manfaat dan keutamaan dari solat sunnah..
BalasHapusMakasih teteh sudah mengingatkan. Smoga kita semua senantiasa menjaga shalatnya, amiin
BalasHapusmakasih Teh dah remember nih, sama amalan sunnah. Suka dianggap sepele padahal banyak kebaikan di dalamnya.
BalasHapusteh mila...jazakillaah khair sudah diingatkan, mudah-mudahan kita termasuk orang-orang yang tidak melalaikan sholat ya..aamiin
BalasHapus